Kamis, 19 April 2012



Mengatasi Ejekan Teman

A.  Ejekan Teman
Dalam kehidupan sesama teman pasti sudah tidak asing kan dengan namanya ejekan? Ejekan biasanya dilakukan seorang teman kepada teman yang lain atau suatu hal ketika ada seseorang atau hal lain yang dianggap aneh dan menurutnya lucu , tidak sesuai dan asing bagi dirinya. Seseorang sering diejek, dihina bahkan “dijatuhkan” oleh orang lain karena orang lain menganggap kita memiliki suatu yang melekat di dirinya yang dianggap oleh orang lain tidak sesuai.
Terkadang orang yang mengejek sering diluar batas kewajaran dan cenderung menyakitkan dan menjatuhkan orang lain secara kasar. Tapi tidak ada hal yang tidak bisa diatasi, temasuk Menerima ejekan dari orang Lain. Ejekan juga tidak harus disikapi dengan emosional tinggi(marah, dll). Ejekan adalah fakta dalam kehidupan, yang suka atau tidak suka harus anda hadapi, bahkan dalam hubungan pertemanan.
B.  Faktor yang menyebabkan ejekan sesama teman
1.      Ketika seseorang masuk kedalam lingkungan yang lain.
2.      Berasal dari luar diri anak.
"Biasanya anak-anak kecil itu, kan, suka nge-geng. Kalau yang satu pakai sesuatu, maka yang lain juga harus pakai. Nah, anak yang tak bisa memenuhi apa yang diharapkan oleh lingkungannya ini akan menjadi terpencil. Dia nggak diajak main oleh teman-temannya.
3.      bisa terjadi karena modeling  dari melihat lingkungan.
4.      Misalnya, anak mengolok-olok temannya, kemudian lingkungan di sekitarnya tertawa karenanya. "Ini akan jadi reward  bagi anak, sehingga makin lama anak akan makin sering melakukannya untuk mendapatkan tertawa orang," jelasnya. Bisa juga anak mencontoh dari TV atau film. Misalnya, adegan orang mengolok-olok yang membuat anak terkesan dan merasa, "Oh, kalau mengolok-olok seperti itu, orang akan tertawa."

5.      pola asuh orang tua. Anak yang diperlakukan secara keras dan dengan kata-kata yang pedas, maka akan juga berlaku serupa kepada yang lebih lemah semisal adik atau temannya yang lebih kecil. "Anak yang sulit untuk mengatakan tidak, misalnya, itu bisa karena orang tuanya terlalu otoriter atau terlalu keras sehingga anak tak punya kesempatan untuk berbicara." Padahal, anak juga memiliki kebutuhan berbicara untuk mengekspresikan dirinya. "Kalau anak diam saja di rumah, bukan berarti dia mengiyakan apa kata orang tuanya tapi karena kesempatannya yang enggak ada. Akhirnya dia coba di luar dengan cara mengolok-olok temannya."



C.  Dampak ejekan teman
1.      sering merasa dirinya tidak berharga karena tidak dikasihi, kurang diperhatikan. Kalau di sekolah mendapatkan ejekan-ejekan yang menyakiti hati seperti itu, itu benar-benar menjadi suatu vonis kebenaran bahwa dirinya adalah memang seperti hewan, seperti babi, seperti kerbau, dan sebagainya. Akhirnya konsep dirinya langsung terpengaruh oleh label-label yang telah diterimanya dari teman-temannya itu.
2.      Biasanya anak akan malu sekali karena ditertawai oleh teman-teman, selain dari malu anak juga merasa sakit hati.
3.      Anak-anak cenderung untuk takut sekali bercerita kepada orang tua, kalau orang tua itu bersikap dua ekstrim:
a.       Anak akan takut dan enggan bercerita kalau orang tua tidak menunjukkan perhatian. Mereka akan berpikir daripada bercerita orang tua tidak menanggapi, lebih baik dia tidak usah bercerita.
b.      Orang tua yang terlalu protektif juga bisa memadamkan keinginan anak untuk bercerita kepadanya, karena seolah-olah orang tuanya itu seperti Srikandi atau pendekar. Si anak tahu kalau saya cerita, mama akan datang ke sekolah seperti pendekar membawa pedang dan akan siap membabat anak-anak yang mengejek saya. Dia akan ketakutan sebab dia takut masalahnya bertambah runyam.
                                                                                                                         

D.  Peran Orangtua menhadapi ejekan sesama teman
1.      Memahami Perasaan Anak.
 Biarkan anak bercerita tentang perasaannya diejek temannya. Jadi, ia tahu apa yang dirasakannya itu sesuatu yang wajar. Sarankan ia berteman dengan anak lain yang bersikap baik dan membuatnya nyaman.

2.      Memberi Latihan.
 Katakan ketika anak terus diejek teman, ia dapat memilih reaksi apapun yang diinginkannya. Si kecil bisa minta bantuan guru/orang dewasa lain. Atau, memusatkan perhatian pada kegiatan yang sedang ia jalankan. Sarankan cara lain yang lebih ‘aman’ yaitu menjauhi anak yang meledeknya. “Dulu mama juga pernah diejek teman waktu kecil, trus mama berteman sama si X yang ga pernah ejek mama”

3.      Tidak Perlu Melibatkan Diri.
Terkadang orang tua merasa paling tahu yang terbaik untuk anaknya. Lupakan keinginan Anda melabrak si penghina anak Anda. Yang terbaik, batasi sikap reaktif di depan teman-teman si anak. Beri bantuan berupa dukungan dari jauh dan dukungan mental. Hal ini akan (sedikit demi sedikit)memberikan mental mandiri dan kuat pada si anak.
4.      Ajarkan Menolak Ejekan
Tentu, anak akan terkena dampak akibat diejek/diolok-olok. Anak jadi tak bisa bergaul, cuma punya sedikit teman. Anak juga cenderung akan bermain sendiri. Akibatnya, lama-kelamaan akan berpengaruh pada kepercayaan diri dan konsep dirinya. "Anak akan merasa, kok, teman-teman enggak suka sama aku, sih,"  Apalagi jika lingkungan di sekitarnya juga sering memberi label kepadanya.
5.      ANAK HARUS DITEGUR
Anak yang suka mengejek/mengolok-olok juga akan terkena dampaknya. Dia bisa tak punya teman. "Semakin besar, teman-temannya tentu akan melihat dan takut akan diejek atau diolok-olok kalau bermain dengannya Untuk mengatasinya, orang tua juga harus memberikan pengajaran cara bersosialisasi, sama halnya dengan anak yang menjadi "korban" ejekan/olok-olok. "Semua sudah diberi oleh Allah, kok. Tetapi, apakah itu akan berkembang atau tidak, sangat tergantung dari bagaimana kita mengajar, merangsang, dan memotivasinya untuk bisa keluar." Misalnya, setiap anak punya potensi untuk ramah. Tapi kalau di rumahnya enggak ada orang yang ramah, ya, anak enggak bakal jadi ramah.

E.   Yang harus dilakukan sang anak untuk menghadapi ejekan teman
1 .Jangan Terpancing Emosi Ketika diejek oleh orang lain
Ketika kita diejek oleh orang lain, maka kita jangan terpancing emosi. Karena orang lain akan meneruskan ejekannya, dikemudian hari, karena hal itu dianggap berhasil membuat kamu seolah olah “ejekan itu sesuai” dengan pribadi anda. “ Maka Dari Itu Kontrol Emosi Kamu “
2.    Jangan Merasa Minder dan merasa terpuruk
Ketika diejek kita jangan minder dan terpuruk, buat hal itu untuk motivasi bagi diri anda bahwa anda tidak seperti yang mereka katakan dan dijalanin Have Fun aja .
3.    Ketika kita diejek, ambil celah, lalu respon balik, buat dia malu dengan kata ejekan yang dia lontarkan.
Usahakan ketika dalam melakukan hal itu jangan sampai terpancing emosi, buat dia malu dengan ejekan Yang mereka lontarkan. Kita jangan mau diejek terus menerus ketika seorang teman ada yang mengejak ambil celah untuk membuat dia malu dengan kata-kata sendiri, dengan hal seperti it, dan mungkin tak akan mengulangi lagi.
4.      Jangan Merasa kita Kalah, Ketika kita diejek 
Kalau kita merasa kalah, orang lain justru semakin melunjak dan semakin mengejek kita. Jadi kita harus berani menanggapi ejekan yang dilontarkan teman kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar