Mengatasi
Ejekan Teman
A. Ejekan
Teman
Dalam kehidupan sesama teman pasti sudah tidak asing
kan dengan namanya ejekan? Ejekan biasanya dilakukan seorang teman kepada teman
yang lain atau suatu hal ketika ada seseorang atau hal lain yang dianggap aneh
dan menurutnya lucu , tidak sesuai dan asing bagi dirinya. Seseorang sering
diejek, dihina bahkan “dijatuhkan” oleh orang lain karena orang lain menganggap
kita memiliki suatu yang melekat di dirinya yang dianggap oleh orang lain tidak
sesuai.
Terkadang orang yang mengejek sering diluar batas
kewajaran dan cenderung menyakitkan dan menjatuhkan orang lain secara kasar. Tapi
tidak ada hal yang tidak bisa diatasi, temasuk Menerima ejekan dari orang Lain.
Ejekan juga tidak harus disikapi dengan emosional tinggi(marah, dll). Ejekan
adalah fakta dalam kehidupan, yang suka atau tidak suka harus anda hadapi,
bahkan dalam hubungan pertemanan.
B. Faktor
yang menyebabkan ejekan sesama teman
1. Ketika
seseorang masuk kedalam lingkungan yang lain.
2. Berasal dari
luar diri anak.
"Biasanya anak-anak kecil itu, kan, suka nge-geng. Kalau yang satu
pakai sesuatu, maka yang lain juga harus pakai. Nah, anak yang tak bisa
memenuhi apa yang diharapkan oleh lingkungannya ini akan menjadi terpencil. Dia
nggak diajak main oleh teman-temannya.
3. bisa terjadi
karena modeling dari melihat lingkungan.
4.
Misalnya, anak mengolok-olok temannya, kemudian
lingkungan di sekitarnya tertawa karenanya. "Ini akan jadi reward
bagi anak, sehingga makin lama anak akan makin sering melakukannya untuk
mendapatkan tertawa orang," jelasnya. Bisa juga anak mencontoh dari TV
atau film. Misalnya, adegan orang mengolok-olok yang membuat anak terkesan dan
merasa, "Oh, kalau mengolok-olok seperti itu, orang akan tertawa."
5.
pola asuh orang tua. Anak yang diperlakukan secara
keras dan dengan kata-kata yang pedas, maka akan juga berlaku serupa kepada
yang lebih lemah semisal adik atau temannya yang lebih kecil. "Anak yang
sulit untuk mengatakan tidak, misalnya, itu bisa karena orang tuanya terlalu
otoriter atau terlalu keras sehingga anak tak punya kesempatan untuk
berbicara." Padahal, anak juga memiliki kebutuhan berbicara untuk
mengekspresikan dirinya. "Kalau anak diam saja di rumah, bukan berarti dia
mengiyakan apa kata orang tuanya tapi karena kesempatannya yang enggak ada.
Akhirnya dia coba di luar dengan cara mengolok-olok temannya."
C. Dampak
ejekan teman
1. sering
merasa dirinya tidak berharga karena tidak dikasihi, kurang diperhatikan. Kalau
di sekolah mendapatkan ejekan-ejekan yang menyakiti hati seperti itu, itu
benar-benar menjadi suatu vonis kebenaran bahwa dirinya adalah memang seperti
hewan, seperti babi, seperti kerbau, dan sebagainya. Akhirnya konsep dirinya langsung
terpengaruh oleh label-label yang telah diterimanya dari teman-temannya itu.
2. Biasanya
anak akan malu sekali karena ditertawai oleh teman-teman, selain dari malu anak
juga merasa sakit hati.
3. Anak-anak
cenderung untuk takut sekali bercerita kepada orang tua, kalau orang tua itu
bersikap dua ekstrim:
a. Anak
akan takut dan enggan bercerita kalau orang tua tidak menunjukkan perhatian.
Mereka akan berpikir daripada bercerita orang tua tidak menanggapi, lebih baik
dia tidak usah bercerita.
b. Orang
tua yang terlalu protektif juga bisa memadamkan keinginan anak untuk bercerita
kepadanya, karena seolah-olah orang tuanya itu seperti Srikandi atau pendekar.
Si anak tahu kalau saya cerita, mama akan datang ke sekolah seperti pendekar
membawa pedang dan akan siap membabat anak-anak yang mengejek saya. Dia akan
ketakutan sebab dia takut masalahnya bertambah runyam.
D. Peran
Orangtua menhadapi ejekan sesama teman
1.
Memahami Perasaan Anak.
Biarkan anak
bercerita tentang perasaannya diejek temannya. Jadi, ia tahu apa yang
dirasakannya itu sesuatu yang wajar. Sarankan ia berteman dengan anak lain yang
bersikap baik dan membuatnya nyaman.
2.
Memberi Latihan.
Katakan ketika
anak terus diejek teman, ia dapat memilih reaksi apapun yang diinginkannya. Si
kecil bisa minta bantuan guru/orang dewasa lain. Atau, memusatkan perhatian
pada kegiatan yang sedang ia jalankan. Sarankan cara lain yang lebih ‘aman’
yaitu menjauhi anak yang meledeknya. “Dulu mama juga pernah diejek teman
waktu kecil, trus mama berteman sama si X yang ga pernah ejek mama”
3.
Tidak Perlu Melibatkan Diri.
Terkadang orang tua merasa paling tahu yang terbaik untuk anaknya.
Lupakan keinginan Anda melabrak si penghina anak Anda. Yang terbaik, batasi
sikap reaktif di depan teman-teman si anak. Beri bantuan berupa dukungan dari
jauh dan dukungan mental. Hal ini akan (sedikit demi sedikit)memberikan mental
mandiri dan kuat pada si anak.
4. Ajarkan Menolak Ejekan
Tentu, anak akan
terkena dampak akibat diejek/diolok-olok. Anak jadi tak bisa bergaul, cuma
punya sedikit teman. Anak juga cenderung akan bermain sendiri. Akibatnya,
lama-kelamaan akan berpengaruh pada kepercayaan diri dan konsep dirinya.
"Anak akan merasa, kok, teman-teman enggak suka sama aku, sih," Apalagi jika lingkungan di sekitarnya juga
sering memberi label kepadanya.
5. ANAK HARUS DITEGUR
Anak yang
suka mengejek/mengolok-olok juga akan terkena dampaknya. Dia bisa tak punya
teman. "Semakin besar, teman-temannya tentu akan melihat dan takut akan
diejek atau diolok-olok kalau bermain dengannya Untuk mengatasinya, orang tua juga
harus memberikan pengajaran cara bersosialisasi, sama halnya dengan anak yang
menjadi "korban" ejekan/olok-olok. "Semua sudah diberi oleh
Allah, kok. Tetapi, apakah itu akan berkembang atau tidak, sangat tergantung
dari bagaimana kita mengajar, merangsang, dan memotivasinya untuk bisa
keluar." Misalnya, setiap anak punya potensi untuk ramah. Tapi kalau di
rumahnya enggak ada orang yang ramah, ya, anak enggak bakal jadi ramah.
E. Yang harus
dilakukan sang anak untuk menghadapi ejekan teman
1 .Jangan
Terpancing Emosi Ketika diejek oleh orang lain
Ketika kita
diejek oleh orang lain, maka kita jangan terpancing emosi. Karena orang lain
akan meneruskan ejekannya, dikemudian hari, karena hal itu dianggap berhasil
membuat kamu seolah olah “ejekan itu sesuai” dengan pribadi anda. “ Maka Dari
Itu Kontrol Emosi Kamu “
2.
Jangan Merasa Minder dan merasa terpuruk
Ketika
diejek kita jangan minder dan terpuruk, buat hal itu untuk motivasi bagi diri
anda bahwa anda tidak seperti yang mereka katakan dan dijalanin Have Fun aja .
3. Ketika kita
diejek, ambil celah, lalu respon balik, buat dia malu dengan kata ejekan yang
dia lontarkan.
Usahakan
ketika dalam melakukan hal itu jangan sampai terpancing emosi, buat dia malu
dengan ejekan Yang mereka lontarkan. Kita jangan mau diejek terus menerus
ketika seorang teman ada yang mengejak ambil celah untuk membuat dia malu
dengan kata-kata sendiri, dengan hal seperti it, dan mungkin tak akan
mengulangi lagi.
4.
Jangan Merasa kita Kalah, Ketika kita diejek
Kalau kita
merasa kalah, orang lain justru semakin melunjak dan semakin mengejek kita.
Jadi kita harus berani menanggapi ejekan yang dilontarkan teman kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar